Cara Mudah Membuat Partisi Disk

Samoedra Tekno – Assalamualaikum, Pada kesempatan kali ini ane akan memberikan anda sebuah tutorial yang berjudul Cara Mudah Membuat Partisi. Partisi merupakan membuat disk tambahan selain C. Anda pasti pernah melihat baik di computer anda ataupun computer kawan anda, beberapa diantaranya pasti ada yang disknya lebih dari satu, 

Misal D,E,F. Pada postingan kali ini ane akan memberikan tutorial kepada anda Cara Mempartisi Disk.
gambar hardisk
Bentuk Hardisk

Apa Itu Partisi

Partisi hardisk adalah suatu kegiatan membagi hardisk menhadi beberapa Drive. Tujuan setiap orang melakukan partisi hardisk-pun berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan. Dalam kegiatan partisi disk ini membpunyai keunggulan dan kelemahan. Beberapa keunggulan diantara, terhindar dari masalah kehilangan data pada saat laptop/PC anda di Install ulang, bisa mengkhususkan drive saat menyimpan data.

Sedangkan kekurangannya adalah, Space utama menjadi berkurang (Local Disk C), mengurangi pengambilan data dari hardisk.

Dibawah ini merupakan Kekurangan dan Keunggulan Dari Partisi Disk

Keunggulan Dari Partisi Hardisk

Berikut beberapa keunggulan dan manfaat dari partisi/membagi hardisk menjadi beberapa bagian :
  1. Memisahkan penyimpanan antara system operasi (SO) dan program file dari data si pengguna. Dengan cara ini kita bisa membuat backup/data cadangan dari system operasi kemudain menaruhnya pada penyimpanan pengguna (drive hasil partisi)
  2. Memisahkan system operasi dengan virtual memory/paging file, atau dalam Linux hal ini dikenal dengan istilah Swap
  3. Mendekatkan akses dari program yang sering dipakai oleh kita
  4. Memisahkan Cache dan Log file dari file lain. File-file ini bisa berubah ukurannya secara dinamis sehingga dapat menyebabkan ganguan penyimpanan file data.
  5. Memungkinkan penggunaan multi boot dan multi sistem operasi. Dengan partisi kita bisa menginstal beberapa sistem operasi dalam satu harddisk misalnya Linux, BSD dan Windows. Kita bisa menginstal beberapa distro Linux atau beberapa versi Windows yang berbeda dalam satu harddisk. Kemudian kita bisa memilih sistem operasi mana yang kita pakai saat booting pertama kali komputer dihidupkan.
  6. Melindungi atau mengisolasi file ketika terjadi error karena kerusakan harddisk atau gangguan virus. Jika file corrupt kita hanya perlu merecovery partisi harddisk yang bermasalah. Atau misalnya sebuah partisi terkena virus kita hanya perlu scan virus pada partisi tersebut. Berarti jika sebuah partisi bermasalah, partisi lain tidak akan terkena efeknya.
  7. Meningkatkan performa komputer karena ukuran file system yang lebih kecil akan lebih efisien. Sebagai contoh, harddisk dengan ukuran yang besar memerlukan waktu pembacaan sekuensial file tabel yang lebih panjang. Ini tentunya memerlukan waktu yang lebih lama jika dibanding ukuran partisi yang lebih kecil.
  8. Partisi harddisk yang secara signifikan lebih kecil dari ukuran maksimum harddisk sesuai kebutuhan menyebabkan efisiensi waktu proses maintenance harddisk seperti defragment dan check disk. Ukuran partisi yang kecil juga memperkecil ketika kita mem-backup image dari harddisk.
  9. Memperpendek langkah yang bertujuan meminimalkan reposisi head setelah pengambilan data dengan cara mengurangi track yang dijangkau tiap partisi. Ada baiknya kita mempartisi sebuah harddisk menjadi empat atau lima bagian dari total kapasitas harddisk.
  10. Membuat harddisk berumur panjang karena meminimalkan langkah dari head saat proses pembacaan dan meminimalkan proses reposisi head setelah pembacaan.


Kerugian Dari Partisi Harddisk

Selain dari beberapa keuntungan diatas, mempartisi harddisk juga memiliki beberapa kerugian, diantaranya adalah :
  1. Mengurangi kapasitas total yang tersedia dari harddisk yang bisa dipakai oleh pengguna untuk menyimpan data. Hal ini terjadi misalnya pada saat membuat beberapa pengaturan sistem operasi yag kita instal, akibatnya kita kehilangan beberapa space untuk menyimpan data pribadi maupun pekerjaan.
  2. Mengurangi performa pengambilan data dari harddisk ketika data diakses secara rutin dan bersamaan dari tiap-tiap partisi yang berbeda. Ini terjadi karena ketika membaca atau menulis data pada partisi yang berbeda, head akan bergerak-gerak mengikuti track dari data yang kita akses. idealnya head hanya membaca satu arena jika harddisk tidak dipartisi, namun karena adanya partisi maka memungkinkan akses yang bersamaan seperti misalnya saat kita melakukan proses kopi file dari satu partisi ke partisi lainnya.
  3. Meningkatkan terjadinya pemecahan data file (disk fragmentation) karena space harddisk yang lebih kecil. Fragmentation adalah pemisahan lokasi data sebuah file pada harddisk. Misalnya sebuah file berukuran 10MB, saat disimpan dalam harddisk tidak diurutkan tempatnya melainkan dipecah menjadi beberapa bagian dan ditaruh pada beberapa lokasi yang berbeda.
  4. Pengguna tidak bisa menggunakan keseluruhan kapasitas memory penyimpanan harddisk. Misalnya kita akan menyimpan satu file sebesar 40GB namun harddisk kita yang berukuran 60GB telah kita partisi menjadi dua masing-masing 30GB akan berakibat file tersebut tidak bisa masuk karena kekurangan kapasitas yang tersedia.
  5. Memungkinkan kesulitan akses jika ada perbedaan file system dan sistem operasi antar partisi. Seperti misalnya ada dua partisi Windows dan Linux dengan file system NTFS dan EXT4 maka partisi dengan file system EXT4 tidak akan terbaca pada Windows. Meskipun NTFS bisa terbaca pada Linux namun harus disesuaikan dengan setting mount point0nya lebih dahulu. bagi beberapa pengguna pemula ini akan sedikit menyulitkan.


Setelah anda membaca tulisan-tulisan diatas, ane harap anda bisa paham tentang Partisi, ane hara panda telah memikirkan matang-matang apakah laptop/PC anda akan dipartisi atau tidak. Oke, langsung saja kita menuju tahapan-tahapan melakukan partisi disk.

Oke, Langsung saja kita ke tutorialnya/cara melakukannya

  • Anda pergi ke File explorer, atau cara cepat dengan menekan logo windows + E
  • klik kanan pada This PC, kemudian klik Manage. Jika anda ingin lebih cepat anda bisa mencari Computer Managent
    • Kemudian anda akan disuguhkan dengan tampilan seperti dibawah ini, klik Disk Management
    • kemudian anda memilih salah satu disk yang ingin anda partisikan, Misal Disk C
    • Klik kanan pada disk C
    • kemudian pilih Shrink Volume, dan anda akan disuguhkan dengan tampilan seperti ini

    partisi disk


    • Pada tampilan diatas, anda diminta untuk memasukan besar kapasitas disk hasil partisi anda. Jika sudah klik tombol shrink
    • jika anda sudah menekan tombol shrink, akan anda disk baru yang Unlocated atau tidak terdeteksi. Pada disk itu anda klik kanan dan pilih New Simple Volume
    • kemudian anda tekan next saja terus hingga selesai atau finish,



Oke, Sekian dulu perjumpaan kita semoga artikel diatas bisa bermanfaat dan jangan lupa untuk membagikan artikel ini ya….

5 comments:

  1. kalo udh di buat partisi apa bisa di buat lagi ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa gan, sebenarnya sih terserah kita mau dibuat berapa. terimakasih sudah mau berkunjung

      Delete
  2. mantab min. saya kadang membuat partisi harddisk lewat Easeus partition master dan Hiren's

    ReplyDelete
    Replies
    1. wahh, temen ane ada pengalaman buruk pake Easeus Partition. Setelah install Easus, langsung rusak OSnya. makasih udah mau berkunjung

      Delete